.... Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H...... Mohon maaf lahir dan batin ....

Kamis, 12 April 2012

Profil Ayam Nunukan

AYAM NUNUKAN

Ayam Nunukan adalah salah satu jenis ayam buras Indonesia yang memiliki keunggulan genetic potensial sebagai ayam tipe dwiguna. Ia memiliki prestasi bertelur yang bagus (120-160 butir/tahun), bobot badan dewasa (2,5 – 3,5 kg) dan pertumbuhan badan relative 1,1 – 1,2 kg pada umur 4 bulan. Prestasi genetic tersebut sangat menguntungkan untuk dikembangkan dengan pendekatan agribisnis. Inilah unggas spesifik local potensial dari Nunukan, Kalimantan Timur.

ASAL USUL

Sebenarnya ayam ini adalah ayam buras dari Cina yang diperkirakan masuk ke wilayah Kabupaten Nunukan sekitar tahun 1922. Ayam ini diyakini oleh para imigran Cina yang masuk melalui Tawau, Sabah Malaysia. Pada mulanya ayam ini adalah ayam besar yang dapat mencapai bobot 4,2 kg pada jantan dewasa dan 1,9 kg pada betina dewasa. Setelah melalui proses adaptasi terhadap lingkungan tropis, menjadikannya cocok untuk keadaan klimat yang panas dan lembab di Nunukan, sehingga menyandang nama Ayam Nunukan seperti sekarang.

CIRI-CIRI DAN KEUNGGULAN GENETIK

Ciri khas Ayam Nunukan adalah pertumbuhan bulu yang lambat. Ia masih mempertahankan bulu kapas pada umur 2 bulan, tetapi betina memiliki pertumbuhan bulu lebih cepat dari pada jantan. Beberapa dengan ayam buras lainnya, Ayam Nunukan memiliki bulu yang seragam.

Pada jantan didominasi selang seling antara kuning keemasan dan coklat kemerahan. Warna hitam muncul pada bulu primer ekor dan pada ujung sampai dengan tengah sayap. Pada betina warna bulu didominasi kuning kecoklatan dan warna hitam pada ekor, sehingga seolah-olah tidak berekor.

Ayam Nunukan mempunyai pertumbuhan 20-30 % lebih cepat dibandingkan ayam buras local lain yang relative lebih tinggi. Berikut ini prestasi Ayam Nunukan dibandingkan ayam buras local lainnya.

Prestasi Genetik

Ayam Nunukan

Ayam Buras Lain

1. Bobot Badan (kg/ekor)

· Jantan Dewasa

· Betina Dewasa

· Umur 4 Bulan

2. Produksi Telur (butir/tahun)

3. Berat Telur (gr/butir)

4. Berat DOC (gr/butir)

5. Umur Awal Bertelur (bln)

6. Keseragaman Bulu

2,5 – 3,5

2,0 – 2,5

1,1 - 1,2

120 – 160

45 – 55

38 – 40

5,5 – 6

Seragam

2,0 – 2,5

1,4 – 1,8

0,5 – 0,9

115 – 124

42 – 45

35 – 38

5,5 – 6,5

Tidak seragam

Sebagaimana jenis ayam buras lainnya, Ayam Nunukan toleran terhadap pemeliharaan sederhana. Asal kebutuhan pakan dipenuhi, ayam ini dapat tumbuh secara normal.

Pada pemeliharaan intensif, Kandang perlu dibuat secara khusus menurut perbedaan umurnya. Untuk DOC sampai umur 2 bulan diperlukan kandang boks dengan penerangan cukup dan suhu 38-40­oC dengan ukuran 25 ekor/m2. Untuk grower (masa tumbuh) sebaiknya berbentuk kandang postal (lantai) dengan dasar kandang berupa pqasir halus dan kerikil, berukuran 10 ekor/m2. Pada kandang layer (5-6 ekor/m2) perlu dilengkapi tenggeran dan tempat bertelur. Persyaratan umum kandang adalah bersih dan mudah dibersihkan, kering, cukup sinar matahari dan sirkulasi udaranya lancar.

Pakan untuk Ayam Nunukan adalah : pada umur starter (sampai umur 2 bulan) membutuhkan 40 – 50 gr/ekor/hari dan grower (3-6 bulan) 60 – 70 gr/ekor/hari dengan kandungan protein 18-20% dan energy metabolis (EM) 2400 kkal. Untuk dewasa (lebih dari 6 bulan) diperlukan 80-90 g/ekor/hari dengan protein 16,5% dan energy EM 2600 kkal dengan tambahan grit untuk memenuhi kebutuhan kalsiumnya.

Pada dasarnya sebagai ayam buras, Ayam Nunukan relative tahan terhadap serangan penyakit, terutama pada pemeliharaan ekstensif (tradisional). Tetapi pada masa panca roba (perubahan musim) beberapa penyakit biasa menyerang seperti ND (tetelo), snot (pilek) dan pullorum (berak kapur) yang dapat mengakibatkan kematian massal. Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit sebaiknya dilakukan untuk pencegahannya. Juga menyemprotkan kandang dengan desinfektan. Ada baiknya secara berkala di vaksin ND setip 3 bulan.


Sumber : Dipertanak Nunukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar