Perkembangan ayam Nunukan
Populasi ayam Nunukan saat ini sudah mulai menurun (Wafiatiningsih et al, 2005). Hal tersebut disebabkan adanya eksploitasi yang tidak terkendali (banyak digunakan pada saat upacara keagamaan etnis Cina), sementara pola pemeliharaan masih bersifat tradisional. Teknik pemberian pakan belum sesuai Ayam Nunukan dengan kebutuhan, pola pemeliharaan dan pencegahan penyakit Betina dewasa belum dilakukan secara intensif sehingga perkembangan populasinya terlambat. Selain itu telah banyak ayam Nunukan yang disilangkan dengan ayam lokal lainnya sehingga banyak ayam Nunukan yang sudah tidak asli lagi. Kondisi tersebut menarik perhatian pemda setempat untuk memurnikan dan melestarikan kembali ayam Nunukan.
Perhatian pemda setempat terhadap ayam Nunukan sebetulnya telah dimulai sejak tahun 1983 oleh cabang Dinas Peternakan TK I Kalimantan Timur wilayah Kotif Tarakan untuk melakukan pengamatan sifat karakteristik dan pertumbuhan ayam Nunukan di Pulau Tarakan (Disnak Kalimantan Timur, 1995). Kemudian pada tahun 1984 telah dilakukan kerjasama dengan pemerintah Jerman untuk meningkatkan populasi ayam Nunukan melalui proyek TAD (Transmigration Area Development) yaitu proyek pengembangan wilayah Mahakam Tengah, yang melakukan kegiatan breeding dan multiplikasi ayam Nunukan di desa Rimba Ayu Kabupaten Kutai.
Hasil perbanyakan ayam Nunukan tersebut disebarkan ke desa Maluhu dan sekitarnya sebagai lokasi Village breeding Centre dan dapat meningkatkan populasi dari 5000 ekor ayam Nunukan menjadi 10.000 ekor pada akhir tahun 1989. Sejak tahun 1990 melalui dana APBD tingkat I Kalimantan Timur dibentuk Proyek Pembibitan ayam Nunukan di Dati II Samarinda dan Kutai, untuk melaksanakan pelestarian dan pemurnian ayam Nunukan, serta peningkatan populasi dari 10.000 sampai 20.000 ekor (Disnak Kalimantan Timur, 1995).
Dengan adanya proyek perbanyakan dan pelestarian ayam Ayam Nunukan tersebut, penyebaran ayam Nunukan tidak lagi terkonsentrasi pada masyarakat Cina di pulau Tarakan tetapi telah menyebar ke beberapa lokasi di Dati II Kalimantan Timur, bahkan diluar propinsi Kalimantan Timur. Perkembangan populasi ayam Nunukan hasil multiplikasi di dati II tersebut, saat ini belum diketahui. Adapun populasi ayam Nunukan di Pulau Nunukan dan pulau Tarakan sendiri mengalami penurunan.
Oleh karena itu sejak tahun 2005, Dinas Peternakan Kabupaten Nunukan telah mulai berupaya melestarikan kembali ayam Nunukan di Pulau Nunukan dengan membuat lokasi village Breeding Centre dan mendatangkan ayam Nunukan dari pulau Tarakan, Sebatik dan Nunukan untuk dilakukan perbanyakan populasi dan seleksi kemurnian serta evaluasi untuk meningkatkan produktivitasnya. Dampak kerjasama dengan pemerintah Jerman, saat ini ayam Nunukan telah berkembang di Universitas Humboldt, Berlin-Jerman, bahkan telah dikembangkan pula di Institute National de la Recherche Agronomique, Laboratoire de Genetique Factorielle (INRA) Perancis (Tixier-Boichard et al., 1997).Penggunaan material genetik ayam Nunukan oleh kedua negara di Eropa tersebut digunakan sebagai materi penelitian untuk mengamati adanya mutasi endogenous virus(ev21) pada lokus ALVE21 (Avian Leucosis Virus), ev gene family. Keunikan dari ayam Nunukan tersebut adalah adanya gen K yang merupakan gen dominan sex-linked yang berpengaruh terhadap pertumbuhan bulu lambat (VLF/very late feathering), pertumbuhan bulu ayam Nunukan sampai umur 3 bulan sangat lambat.
Pertumbuhan bulu lambat ini adalah mutasi dari gen yang diketahui berhubungan dengan endogenous viral gene ev21 dari family ALVE. Adanya mutasi insersi gen ev21 bertanggung jawab terhadap fenotipe pertumbuhan bulu lambat. Mutasi gen tersebut lebih lanjut dipelajari secara molekuler, diketahui pada ayam Nunukan diperoleh allel baru (allel OSD/ ooccupied site pada lokus ALVE21) yang merupakan point utama adanya mutasi fenotipe pertumbuhan bulu lambat. Penelitian dengan material genetik ayam Nunukan ini, apakah telah melalui prosedur (MTA/Material Transfer Agreement) ataupun tidak belum diketahui.
Sumber : ...
Sabung Ayam online Live Streaming Filipina ! Pertarungan Paling beradrenalin antara kedua ayam yang menggunakan Pisau / Taji Di kakinya .
BalasHapusBONUS 100% TARUHAN SABUNG AYAM ONLINE | KLIK DISINI UNTUK KLAIM BONUS
PASANG TARUHAN ANDA SEKARANG JUGA ! DAN KLAIM BONUS 100% SETIAP HARI !
Informasi Selengkapnya Hubungi :
WA : +62812-2222-995
Telegram : @bolavitacc
Wechat : Bolavita
Line : cs_bolavita
Informasi Lainnya Klik Link dibawah:
Daftar Sabung Ayam Online Pakai Linkaja
https://www.linkaja88.com/daftar-sabung-ayam-online-pakai-linkaja/